Wisata Plengkung Gading Jogja

Posted on

Wisatakuliner.id – Halo sahabat wisata, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi tentang objek wisata Plengkung Gading Jogja yang ada di Distrik Kraton, Kota Yogyakarta.

Yogyakarta dikenal dengan sejarah dari kerajaannya, secara unik Anda dapat menemukan bermacam model bangunan modern dalam kombinasi dengan bentuk-bentuk bangunan tradisional yang memiliki banyak makna dari masing-masing bangunan ini.

Salah satunya adalah gading plengkung. Dataran tinggi gading ini adalah gerbang atau pintu keluar atau pintu masuk yang mengarah ke Ngayogyokarto Hadiningrat atau yang sering dijuluki istana Jogja.

Siapa yang tidak mengenal Jogja kertaon, istana ini adalah istana yang penuh sejarah pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono X, yang merupakan gubernur dan raja Yogyakarta.

Sebenarnya ini bukan disebut Plengkung Gading Plengkung melainkan Plengkung Nirbaya yang berarti bebas dari bahaya duniawi.

Plengkung Gading ini juga terbuka untuk umum, bangunan ini memiliki lima gerbang utama, termasuk: Plengkung Taruno Siro di sisi utara, Plengkung Madyasuro di sisi timur.

Plengkung Jagabaya di sisi barat daya, Plengkung Jaga Suro di sisi barat Kesultanan Yogyakarta, dan Plengkung Gading terletak di sisi selatan.

Gading Plengkung memiliki Menara Sirine di mana sirene hanya dibunyikan selama dua momen, yaitu setiap tanggal 17 di bulan Agustus, untuk mengingat detik-detik dari kemerdekaan Republik Indonesia dan sesaat sebelum berbuka puasa di bulan Ramadhan.

Anda juga dapat menggunakan gerbang ini untuk pergi ke Kidun Square dan Taman Sari. Plengkung Gading memiliki mitos, yaitu, bahwa itu hanya dapat dilewatkan oleh sultan yang telah meninggal.

Namun, jika ada orang biasa yang mati tidak diizinkan melewati gerbang ini, mereka harus mencari cara lain walaupun tempat tinggal mereka dekat dengan lengkungan gading.

Di atas piring gading ini terdapat ukiran gambar burung yang menyedot sari dari bunga, jika dalam bahasa Jawa yaitu Lajering Sekar Sinesep Peksi.

Jika kalian ingin tau kapan gerbang ini di dirikan, Anda hanya perlu mencari tau arti kata dari Lajering Sekar Sinesep Peksi ini karena kalimat itu memiliki banyak makna.

Kata Lajering berarti nomor satu, Sekar berarti angka sembilan, Sekar berarti angka satu, Peksi berarti nomor satu dan Sinesep berarti angka enam. Dari sana kita bisa tahu bahwa gerbang ini dibangun pada tahun 1961.

Bagi Anda yang suka memotret tempat ini sangat cocok untuk Anda, terutama pada siang dan malam hari Anda akan merasakan nuansa kota Yogyakarta di masa lalu.

Sejarah Plengkung Gading Jogja

Wisata Plengkung Gading Jogja

Ratusan tahun yang lalu, tidak sembarang orang bisa keluar masuk Istana Yogyakarta.

Lusinan penjaga di prajurit Keraton, lengkap dengan senjata tajam, tampak berdiri kuat dan mengancam siapa pun yang berniat untuk bertualang di daerah Keraton.

Wajah yang garang membuat mereka dihormati bahkan hanya untuk lewat di depan mereka juga, masyarakat setempat lebih suka untuk tidak melakukannya.

Setiap orang yang memiliki minat masuk dan keluar istana harus rela melalui pencarian yang dilakukan oleh tentara Keraton yang setia untuk memastikan bahwa tidak ada yang berani bertingkah buruk.

Penjaga istana tersebar di lima benteng yang terletak di lima arah yang berbeda. Plengkung Gading Jogja adalah salah satunya, yang saat ini dikenal sebagai gerbang masuk ke lanskap Keraton bagian dalam (jeron).

Berdiri di tengah-tengah pusat kota Jogja yang pada waktu itu masih merupakan wilayah Kerajaan Mataram, kelima plengkung itu megah dan kokoh.

Dengan ketinggian lebih dari empat meter dan ketebalan dinding lebih dari 30 cm, seluruh plengkung jelas dirancang dengan sangat baik untuk memberikan perlindungan bagi Kraton Yogyakarta.

Istilah Plengkung sendiri sebenarnya diambil dari bentuk sudut melengkung Beteng atau orang-orang Jogja mengatakan Plengkung.

Setiap Plengkung memiliki nama sendiri misalnya Plengkung Nirbaya, Plengkung Madyasura, Plengkung Wijilan, Plengkung Jagabaya dan Plengkung Jagasurya.

Kelima Plengkung itu masih dalam kondisi baik, terutama Plengkung Gading yang masih sering menjadi objek foto wisatawan lokal dan mancanegara.

Bentuknya mungkin sederhana, menyerupai gerbang dengan ukuran lebih besar tetapi Plengkung Gading Jogja memiliki sejarah yang menarik sehingga tidak salah untuk menganggapnya sebagai salah satu wisata sejarah Jogja.

Sesuai dengan lokasinya, Plengkung adalah pintu gerbang ke istana dari selatan.

Ratusan tahun yang lalu ketika Kraton Yogyakarta masih berkuasa untuk menjadi pemerintah yang sah di wilayah Jogja, Plengkung Gading menjadi pintu utama bagi masyarakat lokal yang ingin memasuki wilayah Keraton.

Setiap Plengkung memiliki sejarahnya sendiri, termasuk Plengkung Gading, Plengkung yang dulu dikenal sebagai Nirbaya Plengkung adalah salah satu dari dua Plengkung yang masih memiliki bentuk lengkap sampai sekarang.

Jika kita ingin memasuki Istana Jogja dari selatan, kita akan melewati piring ini. Nirbaya memiliki arti tersendiri. “Nir” tidak berarti apa-apa sementara “baya” berarti bahaya.

Jadi ketika digabungkan, nirbaya berarti bahwa tidak ada bahaya yang mengancam.

Ratusan tahun yang lalu ketika Istana Yogyakarta masih berkuasa sebagai satu-satunya kerajaan di wilayah Jogja, tidak ada yang diizinkan melewati Plengkung Gading.

Menurut sumber-sumber sejarah tertulis yang disimpan di istana, plengkung ini hanya digunakan sebagai pintu masuk dan keluar tubuh Sultan Jogja sebelum dibawa ke makam keluarga kerajaan di Imogiri.

Jadi, ketika Sultan masih hidup, tidak ada yang bisa melewatinya.

Baca Juga: Wisata Kraton Yogyakarta

Lokasi Plengkung Gading Jogja

Lokasi Plengkung Gading Jogja

Lokasi Gading Plengkung sangat dekat dengan pusat kota Yogyakarta. Terletak di Jl. Patehan Kidul No.4, Patehan, Distrik Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133.

Jaraknya sekitar 2 kilometer dengan hanya 6 menit.

Rute Menuju Plengkung Gading Jogja

Rute Menuju Plengkung Gading Jogja

Rute menuju gading sangat mudah untuk Anda lewati. Dari pusat kota Yogyakarta kalian menuju Jl. Pangurakan. Kemudian belok kiri ke Jl. Alun-alun bagian Utara.

Kemudian belok kearah kiri lagi menuju Jl. Ms. Ruswo. Persimpangan belok kanan menuju Jl. Wijilan. Anda langsung menyusuri jalan besar.

Jika Anda melewati Jl. Gamelan lurus lagi sampai jalan macet ada pertigaan Anda belok kanan menuju Jl. Langenarjan Kidul. Kemudian Anda lurus sampai Anda menemukan persimpangan belok kiri ke Jl. Gading.

Anda telah tiba di Plengkung Gading.

Baca Juga: Wisata Taman Pintar Jogja

Fasilitas

Fasilitas yang tersedia di Plengkung Gading praktis tidak ada karena lengkungan gading ini hanya gerbang yang dilewati banyak orang.

Tetapi Anda tidak perlu khawatir di sekitar Plengkung Gading sudah ada banyak fasilitas yang tersedia.

Harga Tiket dan Parkir Plengkung Gading Jogja

Harga Tiket dan Parkir Plengkung Gading Jogja

Harga tiket masuk ke Plengkung Gading, tidak ada biaya masuk di gerbang ini karena masyarakat menggunakan jalan ini sebagai salah satu jalan utama untuk melakukan kegiatan mereka.

Baca Juga: Wisata Puncak Kosakora

Penutup

Nah, itu tadi informasi lengkap tentang objek wisata Plengkung Gading Jogja. Untuk anda yang sedang ingin berlibur ke Yogyakarta anda wajib memasukan Plengkung Gading Jogja Kedalam daftar kunjungan anda.

Terima kasih sudah mampir di artikel kami, sampai jumpa di artikel kami yang lainnya dan jangan lupa jaga selalu kebersihan dimanapun kalian berwisata.