Wisatakuliner.id – Halo sahabat wisata, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi tentang objek wisata Jalan Malioboro yang ada di Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tentunya Anda tahu jalan paling terkenal di Jogja di seluruh Indonesia? Ya, itu adalah Jalan Malioboro. Jalan ini sangat terkenal oleh orang-orang di Indonesia karena memiliki nilai filosofis dan sejarah yang kuat.
Jalan Maliboro dikenal sebagai penggerak utama denyut nadi Yogyakarta sejak Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat didirikan.
Memang, nama Malioboro cukup terkenal dan tampaknya modern dibandingkan dengan nama jalan di daerah Yogyakarta yang dapat diambil dari nama pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Tetapi selama teman-teman Alodia tahu, nama Malioboro pada awal penemuannya berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga.
Nama ini juga disetujui oleh Marlborough yang merupakan kolonial yang berasal dari Inggris dan pernah tinggal di wilayah Malioboro pada 1811-1816.
Jalan yang sibuk ini akan dikunjungi oleh para wisatawan sejak dahulu kala sebagai pusat kehidupan masyarakat Yogyakarta.
Ini tidak terlepas dari sejarahnya di mana Jalan Malioboro dibangun tepat di garis gantung imajiner Gunung Merapi – Istana Yogyakarta – Pantai Jawa Selatan, sehingga jalan ini adalah jalan utama di wilayah Yogyakarta.
Menurut sejarahnya sendiri yang dapat diambil oleh Alodia, daerah Jalan Malioboro awal mulai berkembang sebagai denyut nadi.
Dimulai dengan penciptaan kompleks kantor Kepatihan yang merupakan kantor Patih di era Istana Yogyakarta dengan Patih Danurejo yang populer di waktu itu.
Meskipun di era saat ini Kraton Yogyakarta belum memiliki Patih, Kantor Kepatihan masih digunakan sebagai Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selanjutnya, daerah ini mulai berkembang lagi di era penjajahan sekitar tahun 1790.
Kantor Gubernur Belanda didirikan yang sekarang menjadi Istana Negara dan Benteng Vendeburg di ujung selatan Jalan Malioboro, Titik Nol Km dari Jogja.
Terlibat dengan masuknya banyak pedagang yang datang dari Negara China untuk menambah orang yang berduyun-duyun ke tempat ini setiap kunjungan.
Awalnya, Jalan Malioboro adalah jalan dua arah. Namun, karena kepadatan lalu lintas yang semakin tak terbendung.
Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 1980 mengubahnya menjadi 1 jalur menuju selatan, mulai dari pertigaan yang berbatasan dengan Stasiun Kereta Api Tugu di Yogyakarta.
Di Jalan Malioboro ada juga hotel tertua dan terbesar di Yogyakarta, hotel Garuda.
Hotel bintang lima ini terletak di ujung utara Jalan Malioboro, menjadikannya sangat strategis dan sejak era kolonial Belanda telah menjadi tempat favorit untuk menginap.
Di jaman sekarang, Jalan Malioboro sudah banyak mengalami perubahan. Menurut cerita dari orang tua, Malioboro merupakan tempat yang sangatlah nyaman karena ada banyak pohon besar.
Yaitu ringin yang tumbuh di daerah sekitar Jalan Malioboro, sehingga cuacanya sangat sejuk dan subur. Apalagi jumlah orang dan pedagang tidak seramai sebelumnya.
Tetapi zaman telah berubah, dan banyak yang mengubah wajah Malioboro. Jalan ini dulunya ‘semrawut’ dengan banyaknya pedagang kaki lima dan parkir motor di sepanjang jalan yang belum diatur oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Tapi sekarang wajah Malioboro segar dan indah dengan fungsi pejalan kaki yang kembali di mana wisatawan sangat nyaman untuk berjalan di sepanjang Jalan Malioboro.
Di area pejalan kaki Jalan Malioboro, Anda akan berjalan di atas batu marmer mewah dengan tanaman hijau di sepanjang jalan.
Selain itu, daerah ini diatur sedemikian rupa ke daerah wisata, dengan banyak kursi di sepanjang jalan Malioboro.
Biasanya jika sore sampai malam hari, kursi-kursi di Jalan Malioboro dipenuhi oleh wisatawan yang ingin melihat suasana Malioboro yang sangat khas ‘Yogyakarta’.
Apalagi lampu jalan yang memiliki desain unik khas Jawa dengan lampu kuning yang tentunya menciptakan kesan romantisme yang berkesan.
Jika Anda ingin membeli oleh-oleh dan kenangan dari Yogyakarta, maka Anda dapat membeli banyak oleh-oleh di PKL di sepanjang Jalan Malioboro.
Jika Anda ingin memiliki barang berkualitas lebih tinggi maka Anda juga dapat membelinya di toko-toko di sepanjang Jalan Malioboro.
Tentu saja ketika Anda berada di daerah Maliboro di tengah Margo Utomo dan Jalan Margo Mulyo.
Anda tidak akan bosan, karena ada seniman yang suka memajang karya mereka di sini, seperti pemasangan patung.
Selain itu ada juga musisi jalanan, yang biasanya memainkan angklung, gitar, drum, dan bernyanyi yang siap memberikan hiburan kepada Anda.
Kawasan Malioboro di era modern telah menjelma menjadi pusat kawasan wisata di kota Yogyakarta setelah sebelumnya merupakan kawasan perdagangan.
Karena tujuan telah berubah menjadi daerah wisata, Jalan Malioboro semakin dikembangkan menjadi indah untuk membuat wisatawan mengingat dan tidak melupakan jalan ini setiap saat.
Apa itu Jalan Malioboro?
Jalan Malioboro adalah nama dari satu dari tiga jalan di Yogyakarta yang membentang dari Monumen Yogyakarta ke persimpangan Kantor Pos Yogyakarta.
Secara keseluruhan itu terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini adalah poros dari Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
Baca Juga: Wisata Pantai Pandansari
Lokasi Jalan Malioboro
Lokasi Jalan Malioboro berada di pusat Kota Yogyakarta. Jalan Malioboro sangat mudah dijangkau karena daerah ini berada di sisi selatan Stasiun Kereta Api Yogyakarta.
Sedangkan jika Anda berada di Selatan, Jalan Malioboro berada di sisi utara Keraton Yogyakarta. Biasanya wisatawan di Yogyakarta menginap di hotel di sekitar Malioboro, sehingga mereka dapat diakses dengan berjalan kaki.
Lokasi Jalan Malioboro tepatnya berada di Jl. Malioboro, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rute ke Jalan Malioboro
Rute ke Jalan Malioboro adalah salah satu rute kawasan wisata termudah yang bisa dijangkau oleh wisatawan.
Untuk menuju ke Jalan Malioboro, jika menggunakan kereta, Anda bisa turun di Stasiun Tugu di Yogyakarta, lalu keluar melalui pintu utama yang terletak di sebelah timur.
Setelah Anda keluar dari area stasiun, maka Anda cukup berjalan dan menyeberang rel kereta api dan Anda akan tiba di area Maliboro.
Selain itu, jika Anda ingin rute ke Jalan Malioboro lebih mudah, disarankan agar Anda menginap di hotel di sekitar kawasan Malioboro karena ada banyak hotel berdiri mulai dari kelas melati hingga kelas bintang lima.
Baca Juga: Wisata Pantai Kadilangu
Fasilitas Jalan Malioboro
Fasilitas Jalan Malioboro, menurut pengamatan Alodia, sangat lengkap. Sehingga teman-teman Alodia yang berkunjung ke Malioboro tidak perlu resah jika ingin buang air besar.
Karena disediakan fasilitas toilet umum yang cukup bersih. Fasilitas Jalan Malioboro untuk kebersihan, seperti tempat sampah juga ditemukan di sepanjang jalan ini.
Jadi Anda tidak perlu repot mencari tempat sampah untuk membuang sampah. Berikut ini merupakan fasilitas di jalan malioboro:
- Toilet Umum
- Tempat Sampah
- Pejalan kaki
- Tempat duduk
- Taman
- Pedagang Kaki Lima yang menjual suvenir
- Toko-toko di sepanjang Jalan Malioboro menjual cenderamata, busana, hingga kuliner
- Malioboro Mall.
- Papan informasi Jalan Malioboro
- Petugas yang siap memandu Anda di sekitar wilayah Malioboro.
Harga Tiket Malioboro dan Parkir Jalan Malioboro
Harga tiket untuk Jalan Malioboro sebenarnya tidak ada biaya, dan benar-benar gratis. Tetapi Anda harus membayar parkir jika Anda membawa kendaraan sendiri.
Biaya parkirnya juga cukup murah, yaitu untuk mobil seharga Rp. 5.000, -. Sedangkan untuk sepeda motor, yaitu Rp 2.000.
Area parkir Jalan Malioboro terletak di Pusat Parkir Abu Bakar Ali yang terletak di ujung utara Jalan Malioboro dan berbatasan dengan jalur kereta api.
Baca Juga: Wisata Air Terjun Sri Gethuk
Penutup
Nah, itu tadi informasi lengkap tentang objek wisata Jalan Malioboro Yogyakarta. Untuk anda yang sedang ingin berlibur ke Yogyakarta anda wajib memasukan Jalan Malioboro Kedalam daftar kunjungan anda.
Terimakasih telah membaca artikel kami, sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya dan jaga selalu kebersihan dimanapun anda sedang berwisata.