Wisata Candi Kalasan : Sejarah, Keunikan, Fasilitas, Lokasi & Harga Tiket

Posted on

Wisatakuliner.id – Halo sahabat wisata, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi tentang objek wisata Candi Kalasan yang ada di Kabupaten Sleman daerah istimewa Jogjakarta.

Candi Kalasan adalah candi Budha di Yogyakarta tidak jauh dari Candi Prambanan. Candi yang terletak di daerah Kalibening Desa Tirtomantani, Kecamatan Kalasan adalah candi tertua dari candi-candi lain di Yogyakarta.

Meskipun merupakan candi Budha, Candi Kalasan adalah candi yang dibuat dengan kombinasi kerajaan Budha dan Hindu. Candi Kalasan juga bisa disebut Candi Kalibening yang memiliki 52 stupa.

Candi ini dibangun pada 778 M atau 777 Saka oleh Dinasti Sanjaya yaitu Rakai Panangkaran.

Pada Mulanya satu-satunya candi pada candi ini ialah Candi Kalasan tetapi setelah digali lebih dalam ada banyak bangunan candi lain di sekitarnya.

Selain Candi Kalasan dan bangunan lainnya ada tiga candi kecil di ruang utama candi Kalasan dalam bentuk stupa.

Candi ini masih belum terkenal dibandingkan dengan candi lain seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, Candi Ijo dan banyak lagi candi terkenal di Jogjakarta.

Candi ini memiliki nilai sejarah yang unik dan tinggi. Keunikan lain dari Candi Kalasan adalah ornamen dari candi ini berbeda dengan candi-candi lain di Yogyakarta.

Ornamen terletak di bahan untuk menempelkan relief di dinding luar. Perekat ini tidak terbuat dari bahan kimia, tetapi dari bahan alami. Bahannya dibuat dari getah tanaman untuk melampirkan relief.

Bentuk bangunan candi ini seperti bujur sangkar dengan ukuran 45 x 34 meter. Selain itu, ada 3 bagian candi, yaitu mahkota, tubuh dan kaki candi. Dan ada 1 kamar utama dan 4 kamar lain yang ada di dalam Candi Kalasan.

Di Candi Kalasan ada juga Patung Dewa yang benar-benar menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Candi Kalasan.

Patung para Dewa berdiri tinggi dan membawa bunga lotus, tahta berbentuk singa menjadi keindahan Patung Dewa. jadi Patung Dewa inilah yang menarik wisatawan untuk berfoto.

Atap candi ini memiliki 2 tingkat berbentuk persegi. Pada tingkat pertama ada patung yang berbentuk seorang pria Budha. Sementara, di tingkat kedua, ada patung Buddha Dhayani dan ada beberapa stupa.

Ada beberapa fitur dari Candi Kalasan. Candi Kalasan memiliki lapisan penutup candi yang disebut Bajralepa yang seperti plesteran pada ukiran batu halus.

Arti Bajralepa adalah salah satu ciri dari Candi Kalasan yang juga ditemukan di Candi Sari. Candi Kalasan dibangun untuk saling menghormati di antara para penganut agama pada zaman itu.

Rakai Panangkaran yang menganut Hindu telah membangun Candi Tara atas usul para pendeta Budha untuk menawarkannya kepada Pancapana yang beragama Budha.

Candi ini menjadi inspirasi seorang Buddha dari India bernama Atisha.

Apa itu Candi Kalasan?

Wisata Candi Kalasan

Candi Kalasan atau Candi Kalibening adalah Bangunan Cagar Budaya yang dikategorikan sebagai candi Budha.

Candi ini terletak di Desa Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta, Indonesia.

Baca Juga: Wisata Candi Ijo

Sejarah berdirinya Candi Kalasan

Sejarah berdirinya Candi

Pendirian sebuah candi kuno dibangun oleh penguasa kerajaan pada masanya untuk berbagai keperluan. Sama halnya dengan Candi Kalasan ini.

Sebagaimana dinyatakan dalam prasasti Kalasan, candi Kalasan dibangun pada 770 Saka atau 778 Masehi.

Prasasti Kalasan menjelaskan bahwa penasihat agama Syailendra menyarankan Maharaja Tejapurnama Panangkarana untuk mendirikan sebuah bangunan suci.

Bangunan suci untuk memuja Dewi Tara dan juga untuk melayani sebagai biara bagi para pendeta Budha. Jadi ada dua fungsi candi Kalasan pada waktu itu, yaitu tempat pemujaan dan tempat pemujaan biara-biara.

Berdasarkan Prasasti Kalasan juga disebutkan bahwa pendiri candi Kalasan adalah Tejapurnama Panangkarana.

Yang dimaksud Tejapurnama Panangkarana adalah Rakai Panangkaran, putra Raja Sanjaya dari Kerajaan Mataram Hindu. Rakai Panangkaran kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan Mataram Hindu.

Jadi pendiri candi Kalasan adalah dinasti Sanjaya yang beragama Hindu karena pada periode 750-850 M, wilayah utara Jawa Tengah dikendalikan oleh raja-raja dinasti Hindu Sanjaya dan menyembah Siwa.

Namun ada unsur pembalasan candi Kalasan yang bisa dilihat dari karakter candi yang dibangun di daerah itu. Ada dua gaya kata sandi di Kalasan ini. Yaitu dari Hindu dan Budha.

Hal ini diketahui dari legenda candi Kalasan pada periode yang sama, dinasti Syailendra Buddha berkuasa di bagian selatan Jawa Tengah.

Oleh karena itu ada pembagian kekuasaan yang pada akhirnya mempengaruhi karakter candi yang dibangun di daerah masing-masing pada waktu itu.

Sampai akhirnya dinasti Sanjaya dan Syailendra disatukan melalui pernikahan Rakai Pikatan Pikatan dengan Pramodawardhani, Putra Maharaja Samarattungga pada tahun 838 – 851 Masehi.

Candi Kalasan dibangun atas perintah Rakai Pangkaran untuk membangun sebuah bangunan suci untuk Dewi Tara.

Rakai Panangkaran juga menganugerahkan Desa Kalasan dan membangun sebuah biara yang diminta oleh para pendeta Budha. Jadi bisa dilihat bahwa sejarah candi Kalasan bermotif agama.

Sayangnya saat ini patung Dewi Tara tidak lagi berada di tempatnya.

Keunikan Candi Kalasan

Keunikan Candi Kalasan

Membahas tentang wisata sejarah di kota Yogyakarta sepertinya tidak ada habisnya. Nah kali ini kami akan membahas salah satu peninggalan bersejarah di kota Yogyakarta, Candi Kalasan.

Candi ini merupakan warisan sejarah yang menarik untuk dieksplorasi secara mendalam. Baik dari segi sejarah, ornamen, dan keunikan lainnya. Candi ini adalah candi Budha tertua di Yogyakarta.

Ini bisa dilihat dari prasasti kalasan yang dibuat tahun 778 M atau sekitar 700 tahun. Bagi kalian yang tertarik dengan candi kalasan, Anda bisa menggunakan jasa rental mobil yang ada di Jogja untuk menemani Anda menuju candi kalasan.

Di sana Anda akan disuguhkan keindahan bangunan candi, serta keunikan yang dimiliki oleh candi ini.

Sebagai permulaan, berikut adalah beberapa keunikan dari Candi Kalasan yang harus Anda ketahui. 5 keunikan Candi Kalasan adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Wisata Candi Abang

1. Bahan Relief

Ornamen di candi ini sedikit berbeda dari candi lainnya. Salah satu keunikan ornamen yang terletak pada bahan yang digunakan untuk menempelkan relief pada dinding luar.

Dimana perekatnya tidak terbuat dari bahan kimia, tetapi dari bahan alami. Bahannya dibuat dari getah tanaman yang secara khusus dimaksudkan untuk melampirkan relief.

Meski dibubuhi getah tanaman, candi ini masih mampu berdiri kokoh dan begitu indah.

2. Bentuk Bangunan

Bentuk bangunan candi sama dengan kotak dengan ukuran bangunan 45 x 34 meter. Selain itu, bangunan terdiri dari 3 bagian utama, yaitu mahkota, badan dan kaki candi.

Dan di dalam bangunan candi ini, ada 1 kamar utama dan 4 kamar lainnya. Untuk bisa sampai ke mahkota di setiap sisi bangunan ini ada pintu masuk dan tangga yang ornamennya bisa mencuri perhatian pengunjung.

3. Mahkota Candi Kalasan

Mahkota Candi Kalasan

Atau yang sering disebut atap candi ini memiliki dua tingkat dalam bentuk segi delapan. Di tingkat pertama ada patung dengan ornamen manusia Buddha.

Sementara di tingkat kedua, ada patung Buddha Dhayani dan beberapa stupa.

4. Ada Patung Dewa

Di dalam Candi Kalasan tepatnya di tengah atau badan bangunan ada patung yang mencuri perhatian pengunjung. Patung itu adalah patung dewa yang berdiri tinggi dan membawa bunga lotus.

Keindahan ini didukung oleh kehadiran singgasana yang diukir berbentuk singa. Jadi tidak jarang bagi pengunjung yang berfoto untuk mengabadikan keindahan patung ini.

5. Ornamen Candi Kalasan

Selain bangunan candi yang terlihat indah, ornamen Candi Kalasan juga diukir dengan detail. Keindahan ornamen ini terlihat dari beberapa sisi, salah satunya ada di tangga menuju ke mahkota.

Di mana di kaki tangga ada ornamen kepala naga. Keindahan ornamen didukung oleh ukiran sulur yang dikombinasikan dengan Patung Gana dengan perut buncitnya.

Selain itu, ornamen yang ditemukan di mahkota Candi Kalasan terlihat sangat indah.

Lokasi Candi Kalasan

Lokasi wisata Candi Kalasan cukup mudah dijangkau karena akses ke Candi Kalasan sudah baik untuk dilalui dan tidak jauh dari pusat kota Jogja.

Alamat tepatnya di Jl. Raya-Solo, Suryatmajan, Danurejan, Glondong, Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini terletak di timur kota Yogyakarta.

Rute ke Candi Kalasan

Rute ke wisata Candi Kalasan cukup mudah dilalui. Jika Anda pergi dari pusat kota Jogja ke utara melalui Jl. Mas Suharto Guava, ikuti jalan ke rute Nusa Tenggara Timur dan terus melalui Jalan Kusbini ke utara.

Sampai persimpangan ke timur ke Jalan Laksda Adisucipto ikuti jalan maka Anda akan sampai ke Candi Kalasan.

Jarak dari pusat Jogja ke wisata Candi Kalasan cukup jauh, yaitu sekitar 13,2 kilometer dan waktu tempuh kendaraan roda dua dari pusat Kota Jogja ke Candi Kalasan hanya sekitar setengah jam.

Fasilitas

Fasilitas yang ada di Candi Kalasan masih sangat terbatas. Hanya ada area parkir yang tidak begitu besar dan tidak dapat menampung banyak kendaraan bus. Ada toilet umum.

Tidak ada masjid, jadi jika wisatawan Muslim yang ingin beribadah harus mencari masjid di dekat candi terlebih dahulu.

Baca Juga: Wisata Candi Ratu Boko

Harga Tiket Masuk dan Tempat Parkir Candi Kalasan

Harga tiket masuk Candi Kalasan cukup murah. Wisatawan domestik hanya akan dikenai biaya Rp. 5.000 / orang dan untuk turis asing hanya berharga Rp. 10.000 / orang

Sedangkan untuk biaya perjalanan, hanya Rp. 10.000 akan dikenakan biaya untuk mobil kecil dan Rp. 20.000 untuk kendaraan bus.

Tabel Informasi

Jam 08.00 WIB dan di tutup pukul 17.00 WIB.
Alamat/LokasiJl. Raya-Solo, Suryatmajan, Danurejan, Glondong, Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini terletak di timur kota Yogyakarta.
Harga TiketRp. 5.000 / orang wisata domestik
Rp. 10.000 / orang untuk turis asing
ParkirRp. 10.000 untuk mobil kecil
Rp. 20.000 untuk kendaraan bus.

Penutup

Nah, itu tadi informasi lengkap tentang objek wisata Candi Kalasan. Untuk anda yang sedang ingin berlibur ke Jogjakarta anda wajib memasukan Candi Kalasan Kedalam daftar kunjungan anda.

Terimakasih telah membaca artikel kami, sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya dan jaga selalu kebersihan dimanapun anda sedang berwisata.